Kamis, 12 Januari 2012

Wanita yang Dirindukan Surga



Surga adalah cahaya yang berkilau, aroma wangi yang membuai, istana yang berdiri kokoh, dan kebun-kebun rindang lagi meneduhkan, yang buahnya mudah dipetik. Jika saudari-saudariku bertanya seberapa besar keutamaan yang kalian miliki di surga, maka jawabnya adalah lebih utama dari bidadari. Sebab, bidadari tidak pernah bersusah payah. Mereka juga tidak mendapatkan tugas di dunia, seperti kewajiban untuk taat, beribadah, muamalah, melaksanakan perintah, atau meninggalkan larangan. Sementara itu, kalian diwajibkan untuk taat kepada Allah, suami, dan membina keluarga serta mendidik anak.

Surga adalah cahaya yang berkilau, aroma wangi yang membuai, istana yang berdiri kokoh, dan kebun-kebun rindang lagi meneduhkan, yang buahnya mudah dipetik. Jika saudari-saudariku bertanya seberapa besar keutamaan yang kalian miliki di surga, maka jawabnya adalah lebih utama dari bidadari. Sebab, bidadari tidak pernah bersusah payah. Mereka juga tidak mendapatkan tugas di dunia, seperti kewajiban untuk taat, beribadah, muamalah, melaksanakan perintah, atau meninggalkan larangan. Sementara itu, kalian diwajibkan untuk taat kepada Allah, suami, dan membina keluarga serta mendidik anak.

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya, akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (an-Nahl [16]: 97)

SINOPSIS

Sungguh, tidak ada kerinduan yang lebih indah dari kerinduan seorang hamba beriman dari pertemuan dengan Tuhan-nya. Setiap ibadah dan amal perbuatannya didasarkan atas kerinduan itu. Dan, wanita paling berbahagia adalah wanita yang dirindukan surga, kebahagiaan kekal menanti mereka di akhirat, dan ketenangan hidup menemani mereka di dunia. Merekalah wanita yang dirindukan surga.

Berbahagialah wanita beriman, karena di surga nanti, mereka lebih utama dan lebih cantik dari bidadari. Wanitalah yang memerintah dan melarang, sedangkan para bidadari hanya menjadi dayang pelayan. Tidaklah sama mereka yang lelah dan bersusah payah dengan mereka yang khusus diciptakan untuk hidup di surga dengan bergelimang kebahagiaan, tanpa merasakan lelah, tanpa mendapat kewajiban ibadah, tanpa dibebani tugas, tanpa terkena musibah atau mendapat ujian.

Wanita adalah penghuni surga paling banyak, dengan satu syarat, kita kumpulkan semua wanita beriman di dunia bersama bidadari surga. Atau, jika yang kita maksud adalah para bidadari saja, maka jumlah wanita adalah paling banyak di Surga. Akan tetapi, jika yang tinggal di surga hanya wanita beriman saja, maka jumlah mereka tidak banyak bila dibandingkan dengan pria.

Dr. Musthafa Murad, beliau adalah salah seorang staf pengajar di Universitas al-Azhar Kairo, menulis dalam buku ini tentang wanita yang dirindukan surga. Mereka adalah para wanita istri nabi-nabi Allah yang mulia. Sehingga engkau Saudariku, akan mengetahui karakter pribadi dan akhlak yang menjadikan mereka sebagai wanita-wanita yang dirindukan oleh surga.

6 komentar:

  1. semiga aku menjadi wanita solehah yang di rindukan surga...
    bagaimana cara mendapatkan buku wanita yang dirindukan surga..

    BalasHapus
  2. semiga aku menjadi wanita solehah yang di rindukan surga...
    bagaimana cara mendapatkan buku wanita yang dirindukan surga..

    BalasHapus
  3. semiga aku menjadi wanita solehah yang di rindukan surga...
    bagaimana cara mendapatkan buku wanita yang dirindukan surga..

    BalasHapus
  4. semiga aku menjadi wanita solehah yang di rindukan surga...
    bagaimana cara mendapatkan buku wanita yang dirindukan surga..

    BalasHapus
  5. semiga aku menjadi wanita solehah yang di rindukan surga...
    bagaimana cara mendapatkan buku wanita yang dirindukan surga..

    BalasHapus
  6. semiga aku menjadi wanita solehah yang di rindukan surga...
    bagaimana cara mendapatkan buku wanita yang dirindukan surga..

    BalasHapus

Tausiyah

Penyakit yang Menimpa Perempuan Tidak Berjilbab

Para wanita sudah diperintahkan untuk menutupi dirinya. Kewajiban dan perintah dari Allah yang kita ketahui bersama bahwa setiap perintah Allah sebenarnya kembali untuk kepentingan manusia.
Mendapatkan kebahagiaan dengan menaati perintah Allah, tidak hanya kebahagiaan di akhirat tapi juga dampak yang terasa di dunia.
Islam mengajarkan cara berpakaian yang sesuai dengan fitrah manusia, maka itulah pakaian yang terbaik.

Rasulullah bersabda, “Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud)

Rasulullah bersabda, “Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat.

Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah.

Tentang hal ini Allah berfirman:

Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda.

Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung.

Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???

( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh :Muhammad Kamil Abd Al-Shomad )